Badung, Bali Regency

Posted by Lambang Insiwarifianto Thursday, October 09, 2008 0 komentar

Kabupaten Badung

Pada sekitar akhir abad 18, Badung - yang sebelumnya disebut Nambangan - sudah berdiri sebagai kerajaan yang cukup besar bersanding dengan kerajaan lainnya di Bali. Perjalanan sejarah Badung cukup panjang di bawah naungan Puri Denpasar, Puri Pemecutan, Puri Kesiman, Puri Satria, dan Puri Jro Kuta. Secara administratif, peranan puri-puri yang semuanya berlokasi di Denpasar ini kian berkurang usai terjadi Perang Puputan Badung pada 20 September 1906. Kendati demikian, kharisma puri sebagai pusat adat dan budaya hingga kini masih terjaga dengan baik.
Berada di 8° lintang selatan dan 115° bujur timur, di tengah Pulau Bali, Kabupaten Badung mewilayahi sekitar 41.852 ha, dengan bentuk memanjang dari pertengahan Bali hingga ke ujung selatan Bali menyerupai bentuk keris. Dibagi dalam delapan wilayah kecamatan dengan 40 desa dinas. Dalam tatanan adat, Badung terbagi dalam 119 desa adat.
Kepadatan hunian lebih besar di Badung selatan yang merupakan daerah hunian wisata sedangkan Badung utara relatif lebih rendah dengan ciri sebagai daerah pertanian. Wilayah Badung selatan seperti Kuta, Kerobokan, Nusa Dua, Tanjung, dan daerah Bukit Jimbaran yang merupakan daerah hunian wisata telah membawa Badung sebagai wilayah yang paling besar menerima pendapatan daerah dibandingkan wilayah kabupaten lainnya.
Berbeda dengan daerah hunian wisata di Badung selatan, Badung utara justru menjadi daerah obyek kunjungan wisata, baik obyek wisata alam maupun tujuan atraksi wisata seperti misalnya arung jeram yang cukup menawan. Sikap masyarakat yang terbuka menerima industri pariwisata sebagai sisi lain mata pencaharian menjadikan Badung kian matang sebagai daerah tujuan wisata.


Jimbaran dan Kedonganan

Jimbaran dan Kedonganan adalah merupakan tempat dimana para nelayan berlabuh dan pusat pasar ikan di daerah Badung. Pantai putih yang cocok untuk berjemur dan berlayar dengan perahu tradisional. Dan pada saat matahari tenggelam sambil menikmati santap malam akan menyaksikan sinar lampu hotel-hotel yang terletak di tebing-tebing sebelah selatan pantai serta menyaksikan kapal terbang yang akan turun dan mengudara di Airport Ngurah Rai.


Linkungan Pura Uluwatu (Uluwatu Temple Area)

Lingkungan Pura Luhur Uluwatu tersebut diperkirakan berdiri sekitar abad 11 , seusia dengan Empu Kuturan yang mendirikan pelinggih di lingkungan Pura Besakih. Tempat tersebut telah dipilih oleh Pendeta Danghyang Nirarta untuk mencapai moksa yaitu menyatu dengan Sang Hyang Pencipta Alam Semesta. Di Lingkungan Pura tersebut telah tumbuh semak-semak yang dijaga oleh kera-kera jinak dan dilindungi oleh masyarakat sekitarnya.Lokasi Uluwatu terletak pada daerah perbukitan batu-batu karang di sebelah Selatan Pulau Bali.Uluwatu termasuk wilayah Desa Pecatu, Kecamatan Kuta, Kabupaten Badung. Daerah tersebut jika ditempuh dari Denpasar kurang lebih 30 km ke arah Selatan lewat kawasan pariwisata Kuta, Bandara Ngurah Rai Tuban dan Desa Jimbaran. Tempat tersebut sangat baik jika dipakai untuk olah raga papan selancar.


Nusa Dua

Nusa Dua merupakan salah satu kawasan pariwisata di Bali yang terletak di Kabupaten Badung. Kawasan yang merupakan kawasan percontohan yang menjadi kebanggaan Bali dan Indonesia ini mulai dibangun sejak tahun 1974. Pemerintah menyerahkan pengelolaan kawasan ini kepada BTDC. Jarak kawasan Nusa Dua dari kota Denpasar adalah sejauh 30 km (melalui jalan kawasan Kuta ke selatan), dan jarak dari lapangan udara adalah 12 km. Kawasan ini memiliki fasilitas kepariwisataan paling lengkap di Bali, bahkan di Indonesia, seperti akomodasi, fasilitas olahraga, dan pusat pertokoan. Sampai sekarang di kawasan ini telah dibangun sembilan hotel berbintang. Kawasan ini juga memiliki pantai yang indah dan baik untuk digunakan berekreasi dan berolahraga.


Pantai Kuta (Kuta Beach)

Kuta adalah wilayah yang semarak di Bali dan merupakan surga bagi wisatawan mancanegara. Kuta memenuhi segala kebutuhan wisatawan, seperti pasir putih, pantai dengan ombaknya yang sangat sempurna untuk berselancar, banyak restoran, kafetaria, dan disko yang membuat kehidupan malam sangat berkesan. Di sepanjang jalan banyak kios yang menjual beraneka ragam kebutuhan wisatawan, seperti pakaian, pita kaset, dan tiket yang dijual sangat murah. Kuta terletak 11 kilometer sebelah selatan Denpasar dan dapat dicapai dengan mudah menggunakan transportasi umum.


Pantai Labuhan Sait (Labuhan Sait Beach)

Pantai Labuhan Sait merupakan salah satu objek wisata pantai di Kabupaten Dati. II Badung yang memiliki panorama alam yang indah dan menakjubkan untuk tempat rekreasi. Suasana pantai ini mampu memberikan kenyamanan dan kedamaian serta jauh dari kebisingan. Kondisi seperti ini dapat membuat para wisatawan merasa betah dan berkeinginan untuk mengunjunginya. Posisi pantai ini terletak di bawah perbukitan karang dan kondisinya merupakan perpaduan antara suasana pantai dengan perbukitan yang tebing-tebingnya penuh dengan ornamen-ornamen alam yang tidak pernah dapat dibayangkan oleh manusia, tercipta secara alami seolah-olah bayangan kehidupan nyata yang menatap luasnya lautan lepas sebagai ciptaan Tuhan. Pantai dengan pasir putihnya itu mampu mewujudkan warna keindahan yang mempesona bagi pengunjungnya.


Pantai Suluban (Suluban Beach)

Pantai Suluban adalah salah satu pantai yang berlokasi di Desa Pecatu dan berada di antara kawasan Uluwatu dan pantai Labuhan Sait, yaitu sekitar 34 km dari kota Denpasar menuju ke selatan. Daya tarik pantai ini adalah panorama yang indah dan penuh dengan keunikan serta baik untuk berselancar dan rekreasi.Uniknya, untuk berselancar harus menuruni tebing dan memasuki gua yang lebar dan luas barulah sampai ke permukaan laut untuk berselancar. Lokasi obyek yang jauh dari kebisingan membuat suasananya menjadi aman dan tenteram, sesuai dengan suasana ideal yang diinginkan wisatawan, yaitu suasana damai dan menyejukkan perasaan.


Pelaga

Daerah beriklim sejuk di ujung utara Kabupaten Badung ini merupakan perbatasan wilayah Kabupaten Badung dengan Kabupaten Tabanan, Buleleng, dan Bangli. Keindahan alam kawasan ini telah dikenal sejak jaman dahulu untuk melepaskan kepenatan serta rekreasi bersama keluarga. Hal tersebut telah dibuktikan dengan adanya pesanggrahan yang didirikan oleh pemerintah Hindia-Belanda. Keindahan alam dengan barisan perbukitan, gunung, lembah ngarai, sawah berundak, air terjun dan hamparan perkebunan kopi rakyat serta perkebunan lainnya memiliki daya tarik tersendiri. Dari tempat tersebut juga mudah menuju lokasi obyek wisata Bedugul, Kintamani atau tempat persembahyangan Puncak Mangu.


Pelaga (Pelaga Village)

Lokasi obyek ini berada di ujung Utara Kabupaten Badung, kurang lebih 48 kilometer dari Denpasar, dan dapat dicapai dengan kendaraan roda empat dan roda dua. Mencapai obyek ini dari kota Denpasar ke uatara lewat obyek Sangeh terus Petang kemudian Pelaga. Dari Desa Pelaga telah ada jalan tembus menuju ke obyek Kintamani melalui Desa Belaksidan. Daerah yang berada di ujung Utara (di ujung keris) Kabupaten Badung ini, merupakan perbatasan antara Kabupaten Badung, Kabupaten Tabanan, Kabupaten Buleleng, dan Kabupaten Bangli. Keindaha panoramanya telah dikenal sejak jaman dahulu untuk melepaskan kepenatan dan kekeruhan pikiran, serta untuk rekreasi. Bukti tersebut dapat kita lihat dengan adanya pesanggrahan yang didirikan oleh Belanda, dan pesanggrahan tersebut sekarang dikelola oleh Pemda. Rentetan bukit, gunung, lembah, sawah berundag, lembah ngarai, air terjun dan kebun kopi menghijau merupakan daya pikat kita untuk betah menikmati indahnya alam.


Pura Taman Ayun (Taman Ayun Temple)

Sebuah lingkungan pura kerajaan yag dibangun tahun 1634. Lingkungan Pura tersebut dikelilingi oleh kolam berisi teratai, kira-kira 300 meter sebelah istana kerajaan Mengwi. Lingkungan pura dengan tiga halaman yang hijau oleh tumbuh-tumbuhan dan rumput-rumputan yang terpelihara, dihiasi oleh barisan meru, paibon dan Padmasana Singgasana Sang Hyang Tri Murti. Dan di seberang lingkungan pura juga terdapat Museum Manusa Yadnya , yaitu Museum upacara kemanusiaan sejak manusia dalam kandungan sampai dengan pembongkaran mayat.
Taman Ayun terletak di Desa Mengwi, Kecamatan Mengwi, Kabupaten Badung. Dari kota Denpasar jaraknya lebih kurang 18 km menuju arah barat laut mengikuti jalan jurusan Denpasar-Singaraja melalui Bedugul. Agar sampai di lokasi lingkungan Pura dengan menggunakan kendaraan bermotor memerlukan waktu perjalanan sekitar 25 menit. Kendaraan umum juga ramai lalu lalang dari pagi hingga sore hari, sehingga masalah transportasi tidak ada kesulitan. Di sebelah kiri dan kanan lingkungan Pura terdapat komplek perkampungan penduduk dengan rumah-rumah tradisonalnya, sementara di seberang jalan terdapat jeram-jeram dengan parit yang berliku-liku.


Sangeh

Sangeh terletak 20 km di sebelah utara Denpasar, di seberang jalan menuju Pelaga. Daya tarik dari objek wisata ini adalah pura yang terletak di tengah pohon pala yang disebut dengan Pura Bukit Sari. Hutan pohon pala merupakan areal suci pura yang dikeramatkan oleh masyarakat Desa Adat Sangeh. Di tengah hutan lebat yang hijau terdapat kurang lebih 500 ekor kera jinak yang sering mempesona para wisatawan.

Related Post



TERIMA KASIH ATAS KUNJUNGAN SAUDARA
Judul: Badung, Bali Regency
Ditulis oleh Lambang Insiwarifianto
Rating Blog 5 dari 5
Semoga artikel ini bermanfaat bagi saudara. Jika ingin mengutip, baik itu sebagian atau keseluruhan dari isi artikel ini harap menyertakan link dofollow ke http://balihotels-hotel.blogspot.com/2008/10/badung-bali-regency.html. Terima kasih sudah singgah membaca artikel ini.

0 komentar:

Post a Comment

Incoming Search: , Badung, Bali Regency